Moslemotivasi: Berani Berinfak di Jalan Allah
Ada tiga macam infak yang utama dalam Islam. Dua di antara ketiga hal itu adalah wajib (dengan syarat-syarat tertentu), dan salah satunya adalah sunnah. Dua hal yang wajib itu adalah zakat (yang diberikan pada macam-macam persediaan tertentu, hasil pertanian, uang, dan pokok-pokok bisnis) dan zakat fitrah (yang diberikan pada akhir bulan Ramadhan sebagai penebusan dosa untuk dosa-dosa yang dilakukan selagi puasa). Secara terperinci tentang dua macam zakat ini bisa ditemukan dalam kitab-kitab fikih. Adapun yang sunnah, lebih dikenal dengan sebutan shadaqah (sedekah).
Ketiga macam infak itu di dalam Islam dikatakan sebagai “penginfakan harta di jalan Allah”. Jadi, ketika Anda membayar zakat pada orang miskin, atau membantu membangun sebuah masjid, atau membantu sebuah sekolah Islam, atau bertanggung jawab atas kesejahteraan orang-orang cacat, janda-janda, atau murid-murid yang menuntut ilmu, sesunguhnya semua itu adalah amalan keberania Anda dalam berinfak di jalan Allah. Dan infak itu seharusnya semata-mata demi memperoleh keridhaan Allah.
Ada banyak peristiwa dalam Alquran dan Assunnah yang membuktikan bahwa menginfakkan harta di jalan Allah adalah penyebab langsung melimpahnya rizki/ kekayaan seseorang. Simaklah firman Allah dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya berikut ini :
“Dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw. bersabda, “Allah telah berfirman : ‘Wahai anak Adam! Infakkanlah hartamu, Aku akan menambah hartamu!’.”
Firman Allah dalam hadis di atas menunjukkan bahwa tidak masalah berapa banyak uang / harta yang kamu infakan di jalan Allah, Allah pasti akan menggantinya di dunia ini dengan ganti harta/ uang yang lebih banyak, dan di akhirat dibalas dengan balasan yang setimpal. Tidak hanya setimpal, bahkan lebih berlipat-lipat.
Rasulullah Saw. benar-benar telah berjanji bahwa amal sedekah tidak akan mengurangi uang seseorang, sebagaimana telah dinyatakan dalam hadisnya,
“Ada tiga hal, aku berjanji tentang tiga hal itu (bahwa ketiga hal itu benar) dan aku akan menceritakannya padamu, maka ingat-ingatlah! Uang tidak akan pernah berkurang karena amal sedekah. Tidak akan ada seorang pun yang berbuat salah manakala ia sabar, kecuali Allah akan menamba kemuliaanya, dan tidak ada seorang pun yang meminta rizki/ uang pada orang lain, kecuali Allah akan memiskinkannya.” (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad)
Dalam hadis yang lain, Rasulullah Saw. kembali bersabda,
“Tidak ada satu hari pun seorang hamba yang bangun kecuali dua malaikat turun (dari surga). Salah satu dari malaikat itu berkata, ‘Ya Allah! Berilah ganti pada orang yang menginfakan (pada apa yang ia infakkan.’ Dan malaikat yang satunya mengatakan,’Ya Allah! Berilah seseorang yang menahan (uangnya) dengan kehancuran!’.” (HR. Bukhari)
Dalam hadis yang lain, kita ditunjukkan oleh kepedulian Rasulullah Saw. terhadap para sahabatnya agar banyak berinfak di jalan Allah. Simak saja misalnya sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah. Suatu hari Rasulullah Saw. berkata pada Bilal,”Hai Bilal, infakkan hartamu! Dan janganlah engkau takut kemiskinan dari Tuhan Pemilik ‘Arsy!”. (HR. Baihaqi)
Dengan kata lain, infakkanlah harta Anda di jalan Allah, dan jangan menyangka bahwa Allah, Zat Pemilik ‘Arsy akan membiarkan kemiskinan pada hidup Anda jika Anda rajin menginfakkan harta Anda di jalan-Nya. Bukankah Allah Zat Yang Maha Kaya (Al-Ghaniy). Dialah yang mencukupi kebutuhan-kebutuhan hanmba-Nya? Dialah Zat yang menyediakan hewan-hewan, burung-burung, dan ikan-ikan untuk hamba-Nya? Maka apa lagi yang engkau ragukan dengan janji Rasulmu, bahkan Tuhanmu?
Tidak hanya hadis-hadis di atas yang menunjukkan janji Allah pada orang –orang yang menginfakkan hartanya di jalan-Nya. Masih ada ayat yang membuktikan bahwa menginfakkan harta di jalan Allah menambah kekayaan seseorang. Dalam QS. Al-Baqarah (2): 268 Allah berfirman,
“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir), sedang Allah menjanjikan ampunan daripada-Nya dan karunia yang melimpah. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
Menafsiri ayat tersebut, Ibnu Abbas berkata, “Dalam ayat itu ada dua hal. Dua dari Allah dan dua dari setan. ‘Setan menjanjikan kemiskinan bagi Anda’ dengan memberitahukan kepada Anda, ‘Jangan infakkan/ sedekahkan harta Anda! Anda sesungguhnya lebih membutuhkannya!’. Setan juga memerintahkan Anda ‘dengan perbuatan-perbuatan yang keji, jahat, dan kikir.’ Sedangkan Allah ,menjanjikan ampunan-Nya pada Anda atas dosa-dosa yang Anda lakukan.’ Allah juga menjanjikan ‘karunia-Nya pada Anda dengan menambah rizki Anda!’.”
Senada dengan Ibnu Abbas, Syaikhul Islam, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah mengingatkan kita, bahwa setan berjanji membuat Anda semakin miskin, bukan karena dia bersimpati pada Anda, Bulan pula karena dia ingin kabaikan pada Anda! Melainkan ingin semakin ingin menjauhkan Anda dari jalan Allah dengan kemiskinan Anda. Adapun Allah ingin Anda selalu diampuni-Nya dan dikaruniai rizki, nikmat, dan karunia yang berlimpah-limpah. Subhanallah!
Dengan penjelasan-penjelasan di atas, masihkah Anda meragukan bahwa dengan berani berinfak di jalan Allah, Anda akan semakin kaya raya?
Buletin Jumat Motivasi Pesantren-Bengkel Akhlak “Ikhwah Rasulullah”
Edisi :
Oleh : Ustadz Rich, Phd. (Penulis Buku Megabestseller Rasulullah’s Busines School)
Alamat : Jl. Patemon Raya No. 18A Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah
Telp : 024-86455511
Email : ikhwahrasul@yahoo.com
Website : www.ikhwahgroup.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan tinggalkan pesan dengan kata-kata yang baik dan sopan, terima kasih.