Jumat, 07 Desember 2012

Kisah Pembangun Jiwa: Gadis yang Cerdas

Kisah Pembangun Jiwa: Gadis yang Cerdas

Ada seorng pemuda Arab yang tampan, shaleh dan sangat cerdas. Ia ingin menikah dengan seorang gadis yang shalehah dan cerdas seperti dia. Maka, mulailah ia mengembara dari satu kabilah ke kabilah yang lain untuk mencari gadis impiannya.

Suatu ketika, ia berjalan menuju kabilah di Yaman. Di jalan, ia berjumpa dengan seorang lelaki. Akhirnya, ia berjalan bersama lelaki itu. Pemuda itu menyapa,
“Hai Tuan, apakah kau bisa membawaku dan aku membawamu?”.
Sepontan lelaki itu menjawab, “Hai bodoh, kau ini bagaimana? Aku menunggang kuda dank au juga menunggang kuda. Bagaimana kita bisa saling membawa?”

Pemuda itu diam saja mendengar jawaban lelaki itu. Keduanya melanjutkan perjalan. Lalu keduanya melewati sebuah kampung yang dikelilingi perkebunan yang sudah tiba saat panennya. Pemuda itu bertanya,
“Menurutmu, buah-buahan itu sudah dimakan yang punya apa belum, ya?”
Seketika lelaki itu menjawab, “Pertanyaan itu aneh sekali! Kamu sendiri melihat dengan mata dan kepalamu buah-buahan itu masih ada di pohonnya dan belum dipanen, kok kamu bertanya sudah dimakan yang punya apa belum?”

Pemuda itu diam saja tidak menjawab perkataan lelaki itu. Keduanya melanjutkan perjalanan. Lalu bertemu dengan orang yang mengiring jenazah. Pemuda itu berkata,
“Menurutmu yang diiring dalam keranda itu masih hidup atau sudah mati ya?”
Lelaki itu menjawab, “Aku semakin tidak paham denganmu. Aku tidak pernah menemukan pemuda yang lebih bodoh darimu. Ya jelas jenazah itu mau diwaba ke kubur tentu ia sudah mati.”

Pemuda itu diam saja tak menjawab sepatah katapun atas komentar lelaki itu. Akhirnya keduanya sampai di rumah lelaki itu. Lelaki itu mengajak pemuda itu menginap di rumahnya. Ia merasa kasihan sebab pemuda itu terlihat sudah letih sekali. Lelaki itu memiliki seorang anak gadis yang cantik sekali. Begitu tahu ada seorang tamu menginap, anak gadisnya itu bertanya,
“Ayah, siapa dia?”
“Dia itu pemuda paling bodoh yang pernah aku temukan.”
Anak gadisnya itu malah penasaran. Ia mengejar dengan pertanyaan-pertanyaan berikutnya, “Bodoh bagaimana?”

Ayahnya langsung menceritakan awal pertemuaannya dengan pemuda itu dengan segala perkataan serta pertanyaannya. Mendengar cerita ayahnya itu, anak gadis itu berkata,
“Ayah ini bagaimana? Dia itu tidak bodoh. Justru dia itu sangat cerdas dan pandai. Kata-katanya mengandung makna tersirat. Ketika dia mengatakan, ‘Apakah kau bisa membawaku dan aku membawamu?’ Sebenarnya maksudnya adalah ‘Apakah kita bisa saling berbincang-bincang sehingga bisa membawa kita pada suasana yang lebih akrab?’ Dan ketika mengatakan, ‘Buah-buahan itu sudah dimakan yang punya apa belum?’ Ia maksudkan: ‘Apakah pemiliknya sudah menjualnya sebelum dipanen apa belum. Sebab jika telah menjualnya, pemiliknya tentu menerima uangnya dan membelanjakannya untuk makan dia dan keluarga.’ Kemudian ketika ia bertanya, ‘Apakah jenazah dalam keranda itu masih hidup atau sudah mati?’ Maksud dia: ‘Apakah jenazah itu memiliki anak yang bisa melanjutkan perjuangannya atau tidak?’

Setelah mendengar apa yang dikatakan putrinya, lelaki itu keluar dan menemui pemuda itu. Ia minta maaf atas perkataannya yang membodoh-bodohkan pemuda itu. Keduanya lalu berbincang-bincang. Lelaki itu berkata,
“Sekarang aku baru tahu apa maksud pertanyaan-pertanyaanmu dalam perjalanan tadi.”

Ia lalu menjelaskan seperti yang dikatakan putrinya. Mendengar itu, sang pemuda bertanya,
“Saya yakin itu bukan lahir dari pikiranmu sendiri dan bukan perkataanmu, demi Allah, katakanlah padaku siapa yang mengatakannya?”
“Yang mengatakan adalah putriku.” Jawab lelaki itu.
Spontan pemda itu berkata, “Apakah kau mau menikahkan aku dengan putrimu?”
“Ya.”

Begitulah setelah melalui pengembaraan panjang akhirnya pemuda itu menemukan pendamping hidup yang dia impikan.

Buletin Jumat Motivasi Pesantren-Bengkel Akhlak “Ikhwah Rasulullah”
Edisi:
Oleh : Habiburahman El Shirazy
Alamat : Jl. Patemon Raya No. 18A Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah
Telp : 024-86455511
Email : ikhwahrasul@yahoo.com
Website : www.ikhwahgroup.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tinggalkan pesan dengan kata-kata yang baik dan sopan, terima kasih.