Jumat, 16 April 2010

Makam Hassan "Mbah Priok" Al Haddad

Makam Hassan "Mbah Priok" Al Haddad

Metrotvnews.com, Jakarta: Pascainsiden rusuh sengketa tanah di makam Habib Hassan Al Haddad di Koja, Jakarta Utara, peziarah berbondong-bondong mengunjungi makam, Kamis (15/4). Mereka berani datang setelah Pemerintah DKI Jakarta menyatakan situasi telah aman.

Sebagian warga mengaku sempat takut insiden yang menewaskan dua anggota Satuan Polisi Pamong Praja terulang. Namun, mereka berani berziarah setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan pemberhentian upaya renovasi atau penertiban di areal makam pahlawan umat Islam tersebut. Dan siang ini, makam kembali dibuka untuk umum.

Seperti dituturkan Dewa. Ia datang untuk berziarah dan mengambil hikmah dari kejadian. Menurut Dewa, ia dan umat Islam lainnya rutin setiap jumat berziarah dan taklim di makam. Tujuannya tak lain menyatakan penghormatan dan harapan. Mereka percaya, berkah akan selalu ada dengan berdoa di makam.

Namun, bagaimanakah sejarah yang diukir makam Mbah Priok? Habib Hassan Al Haddad ialah pendakwah Islam di era abad 18. Lelaki asal Timur Tengah ini diperkirakan meninggal pada 1756. Kemudian, pada 1930 kolonial Belanda memindahkan makam ke tempat pemakaman umum Dopo di Koja. Lantas, pada 1987 Pemda DKI Jakarta memindahkan makam ke TPU Budi Dharma di Cilincing, Jakut.

Setelah dua tahun dipindah, ahli waris membangun kompleks makam. Padahal, lahan itu milik PT Pelindo. Versi lain dari kalangan arkeolog menyebutkan, makam dipindah massal pada 1994 dari Dopo ke Cilincing. Pada 2001, ahli waris, melalui Pengadilan Negeri Jakarta Utara, mengklaim lahan milik keluarganya.

Ahli waris yakin lahan bukan milik PT Pelindo. PN Jakut pun memenangkan pihak Pelindo. Namun, pihak ahli waris tak mengajukan banding. Bisa jadi, inilah yang memicu insiden rusuh kemarin. Padahal, pihak pemda menegaskan ini bukanlah penggusuran melainkan renovasi.

Fakta lain menyebutkan, ada kepercayaan, yang memugar makam Mbah Priok akan jatuh sakit. Inilah sebabnya, pekerja memilih tak "menyentuh" makam pahlawan umat Islam itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tinggalkan pesan dengan kata-kata yang baik dan sopan, terima kasih.