Kamis, 20 September 2012

Sinetron Indonesia



Hmmmmm….. Siapa sih yang tidak kenal yang namanya sinetron (sinema elektronik). Saya rasa sinetron sekarang sangatlah membosankan, mungkin lain halnya dengan ibu-ibu karena memang tidak ada acara lain yang bias ditonton. Mengapa saya bisa menilai begitu? Pertama, sinetron itu dibuat stripping (kejar tayang), sehingga saya rasa ceritanya itu asal-asalan asal buat sehingga ceritanya tidak fokus. Yang kedua, ceritanya terlalu panjang beratus-ratus episode, sehingga itu tadi ceritanya melebar kemana-mana tidak fokus. Bagaimana merasakan cerita seperti itu tiap hari di layar televisi. Yang ketiga, dengan cerita beratus episode itu, maka dapat dikatakan setiap 1 sutradara dan krunya hanya membuat 1 judul sinetron selama 1 tahun. Sehingga dapat diasumsikan para sineas sinetron itu miskin karya. Yang keempat, saya rasa para pembuat sinetron ini hanya mengejar tayangan di televise dengan menekan pengeluaran sedikit mungkin. Coba kita lihat film India, Amerika, animasi Jepang yang dapat dibuat puluhan hingga ratusan tiap tahunnya. Kualitasnya bagus saya rasa sehingga pastinya membutuhkan dana yang besar. Coba bandingkan antara puluhan film berkualitas baik dan dana yang besar dengan 1 sinetron berkualitas jelek dengan dana sedikit mungkin, mana yang akan teman-teman lihat. Yang kelima, karena ceritanya beratus episode dan tayang tiap hari, maka tentulah melewati hari-hari khusus tertentu dalam kalender. Contohnya tiap bulan Ramadhan, pasti cerita dalam sinetron itu diselipkan para pemainnya berpuasa. Pas hari kasih sayang/ valentine, begitu orang barat menamainya yang jatuh pada tanggal 14 Februari, maka ada adegan sepasang muda-mudi/ kekasih atau juga sepasang suami istri saling mengumbar kemesraan dengan nuansa penuh coklat maupun bunga berbentuk hati. Ada sedikit baiknya sih tapi pastinya jalan cerinya pasti menyimpang dari intinya sehingga itu tadi menjadi melebar kemana-mana ceritanya. Yang  keenam adalah judul sinetronnya yang terlalu panjang menurut saya yaitu 4 kata atau lebih. Menurut saya standar 1/ 2/ 3 kata sudah cukup, dengan menekankan pada fokus cerita maka judul sinetron/ film itu sudah mewakili isi cerita. Yang kedelapan adalah tema sinetron pasti melulu percintaan, horor (biasanya sih ditambahi adegan “hot”).

Saran saya sih episode tiap sinetron itu ditekan cua 50-an episode saja yang menampilkan fokus cerita. Sehingga kualitas sinetronnya dapat ditingkatkan, dan dapat diperbanyak membuat sinetron tiap tahunnya bukan hanya 1 saja. Untuk temanya saya ingin sekali melihat film action/ martial art untuk kalangan remaja dan dewasa.

Ya semoga dunia sinetron Indonesia dapat lebih baik lagi, karyanya tambah berkualitas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tinggalkan pesan dengan kata-kata yang baik dan sopan, terima kasih.