Kamis, 20 September 2012

Aduh, PON XVIII Riau



PON XVIII yang diselenggarakan di Riau sudah berjalan secara beberapa hari sejak dibuka secara resmi oleh presiden RI tanggal ….. kemarin. Walaupun sebenarnya ada beberapa cabang olahraga yang sudah dimainkan sebelum pembukaan PON XVIII diselenggarakan. Pada perhelatan PON XVIII ini penyelenggara menggunakan maskot burung …………… dengan slogan ……

Sebagai warga Negara Indonesia, kita harus bangga penyelenggaraan PON di Indonesia sudah yang ke-18 kalinya sejak pertama diselenggarakan di Solo Jawa Tengah tahun 1946. Kembali pada PON XVIII ini, kita mungkin juga diwarnai rasa kecewa. Lho, mengapa? Banyak kejadian tidak mengenakan selama penyelenggaraan PON XVII ini. Mulai adanya dugaan suap yang hinggap/ mendera para wakil rakyat daerah Riau hingga sarana prasarana PON XVIII. Untuk urusan suap-menyuap alias juga korupsi sudah ditangani pihak KPK. Untuk masalah sarana prasarana juga tak kalah heboh. Beberapa venue tempat pertandingan beberapa cabang olahraga ada bahkan yang belum selesai persiapannya walau pembukaan PON sudah selesai digelar seperti venue cabang olahraga menembak serta juga asrama atlet yang belum sepenuhnya siap walau perhelatan PON tinggal menunggu jam sebelum pembukaan PON dimulai. Tak ayal ada beberapa kontingen yang sengaja datang untuk melihat kesiapan asrama atlet harus kecewa dengan keadaan asrama tersebut dan memilih untuk mencari penginapan sendiri. Ada lagi venue cabang olahraga tenis meja, kanopi lobi bagian luar stadion runtuh saat hujan lebat disertai angin kencang melanda daerah itu. Walau katanya sudah berstandart internasiaonal tapi kok bisa roboh ya? Apa bahan kerangka penyusun kanopi itu dikuranggi alias dikorupsi juga ya?

Lagi-lagi di cabang olahraga sepak bola. Karena ada permasalahan tertentu, pihak PSSI versi Johar Arifin menarik semua officialnya baik wasit maupun hakim garis. Tetapi dengan cepat panitia PON segera “mengganti” official sepak bola dengan yang “baru”. Sehingga PSSI versi Johar Arifin kabarnya akan menuntut pihak penyelengara PON kabarnya juga mau keluar dari keanggotaan KONI. Apalagi sekarang ranking sepak bola Indonesia yang terus menurun menurut data FIFA. Aduh memang dunia olah raga di Indonesia ini lag mengalami krisis moral dan kepercayaan.

Dari segi anggaran, wah benar-benar bikin jengkel juga rasanya. Mulai dari pembiayaan pembangunan venue yang belum dibayarkan pihak panitia/ penyelenggara PON kepada kontraktor. Apa ini juga yang menyebabkan mereka begitu gerah dengan panitia sehingga pembangunan venue terasa lambat oleh kita. Ada lagi tentang pembayaran upah para wasit yang belum dibayarkan baik untuk kehidupan sehari-hari sampai transport . Mereka selama menjalankan tugasnya memakai uang sendiri. Sehingga mereka pun mendatangi panitia untuk menuntut pembayaran upah mereka selama menjalankan tugas.

Aduh apa yang salah dengan negeri ini. Kapan dunia olah raga Indonesia bisa maju.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tinggalkan pesan dengan kata-kata yang baik dan sopan, terima kasih.