Dulu di TV terdengar berita bahwa filter rokok mengandung protein dari babi. Hal itu dipublikasikan oleh para peneliti dari Australia untuk menjawab mengapa rokok itu “HARAM” bagi umat Islam.
Mengapa sih rokok menjadi gonjang-ganjing di masyarakat? Dari pengamatan saya maupun Anda mungkin, kebanyakan yang mengonsumsi rokok itu siapa? Pejabatkah, politisikah, pengusahakah. Bukan. Kebanyakan yang mengonsumsi rokok adalah kalangan menengah ke bawah kalau saya memang benar. Coba bayangkan apakah sebaiknya uang yang mereka gunakan untuk membeli rokok itu digunakan untuk keperluan keluarga yang serba kekurangan? Mengapa mereka malah bela-belain beli rokok padahal kehidupan keluarga mereka serba kekurangan atau mungkin sudah mencukupi walau minimal?
Terus menyangkut agam Islam. Bagi mereka yang beragama Islam, nah sekarang ada berita bahwa filter rokok mengandung protein dari babi. Apa mereka ataupun Anda terus saja akan merokok? Apakah mau berhenti merokok menunggu kalau ada fatwa dari MUI, dari Muhammadiyyah, maupun dari ormas Islam lainnya?
Apakah juga bagi yang merokok tidak mempedulikan kesehatannya, kesehatan orang-orang di sekitarnya karena terkena asap rokok, dan juga alam? Khusus bagi orang-orang di sekitar perokok(istilahnya “perokok pasif”) malah akan menimbulkan bahaya yang lebih dibandingkan si perokok sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan tinggalkan pesan dengan kata-kata yang baik dan sopan, terima kasih.